oneblitz-
TEHERAN - Media Televisi Iran berbahasa Inggris menampilkan wawancara dengan Sakineh Mohammadi Ashtiani, seorang wanita yang didakwa telah melakukan pembunuhan atas suaminya. Wanita tersebut tengah menunggu proses hukuman mati dengan dirajam di negerinya.
Siaran tersebut dilakukan sehari setelah adanya laporan dari pihak Jerman yang menyebut dia telah dibebaskan. Otoritas Iran membantah dan mengatakan Mohammadi Ashtiani masih ada dalam tahanan. Mereka menyindir berita yang dirilis oleh pihak Barat sebagai sebuah kesalahan.
"Kasus terdakwa dan situasi yudisial yang ada saat ini masih belum berubah. Dia juga masih ada di penjara Tabriz. Pemberitaan yang menyebut dia telah dibebaskan adalah bohong," ujar jaksa penuntut Mousa Khalilollahi.
"Saya rasa media asing memberikan perhatian yang terlalu besar pada kasus ini untuk tujuan politik," lanjutnya lagi seperti dilansir AFP, Sabtu (11/12/2010).
Siaran televisi sebenarnya tidak memberikan informasi baru mengenai kasus yang telah meminta perhatian internasional ini. Siaran yang menampilkan wawancara terhadap Mohammadi Ashtiani ini juga melibatkan putranya Sajjad dan pengacaranya Javid Houtan.
Otoritas Iran mencurigai siaran ini dilakukan atas motif politik dari media Barat yang ingin Republik Islam ini memiliki citra buruk.
sumber-okezone
0 komentar:
Posting Komentar