oneblitz-
JAKARTA - Saham pemerintah di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang dilepas melalui mekanisme penerbitan saham terbatas (rights issue), kemarin,dieksekusi di harga Rp3.400.
Harga penjualan yang dibukukan atas saham baru di pasar negosiasi dan pasar reguler pada perdagangan Jumat (10/12/2010) tersebut tercatat Rp300 (9,67 persen) di atas harga penetapan rights issue BNI sebesar Rp3.100. Eksekusi sebanyak 2.472.207.500 (16,35 persen) saham BNI tersebut terdiri atas 13,25 persen saham rights dan 3,1 persen greenshoe.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat,pembelian dilakukan satu investor lokal yang menyerap 1,451 miliar saham (9,59 persen) dan dua investor asing yang menyerap 1,021 miliar saham (6,76 persen) atau senilai Rp3,42 triliun.
Investor asing rata-rata membeli saham BNI di harga Rp 3.400 per saham. Transaksi yang dilakukan investor asing itu dilakukan baik di pasar negosiasi maupun pasar reguler. Investor asing melakukan pembelian bersih (net buy) sebanyak Rp3,439 triliun saham BNI di pasar negosiasi dan penjualan bersih (net sell) Rp11,75 miliar di pasar reguler.
PT Bahana Securities selaku pembeli siaga (standby buyer) dalam aksi korporasi ini menyerap 2.977.267 lot atau setara 1.488.633.500 saham. Total nilai transaksi pembelian saham BNI oleh Bahana sebanyak Rp5,064 triliun baik di pasar reguler dan pasar negosiasi. Bahana sudah melepas saham BNI di pasar negosiasi sebanyak 4.944.615 lot saham senilai Rp8,4 triliun dan sebanyak 32.750 lot di pasar reguler dengan nilai Rp 63,664 miliar.
Pembeli di pasar negosiasi salah satu adalah UBS Securities yang membeli 1.977.766 lot atau setara 988,883 juta saham. Transaksi dilakukan di harga Rp3.400 dengan total nilai transaksi Rp3,3 triliun. Akibat transaksi tersebut, saham BNI kemarin turun Rp150 (3,64 persen) ke Rp3.975.
“Penurunan tersebut wajar. Sebab, eksekusi berada di bawah harga pasar sehingga ada penyesuaian harga,” ungkap analis UOB Kay Hian Securities Gema Merdeka Goeryadi di Jakarta.
Harga eksekusi rights issue berada 9,6 persen di atas harga rights issue yang ditetapkan.Namun,jika dibandingkan dengan harga saham BNI pada perdagangan Kamis (9/12/2010) sebesar Rp4.125, harga eksekusi itu masih lebih rendah 17,57 persen.Karena itu,saham BNI pun terkoreksi.
Menurut Gema,koreksi terhadap saham BNI masih akan berlanjut dengan perkiraan level support pada 3.600 dan resistance 3.700. “Karena itu,untuk jangka pendek investor sebaiknya melakukan aksi jual untuk kemudian melakukan pembelian kembali jika harga telah menembus batas support,” tutur Gema.
Sementara itu,Kepala Riset PT Bhakti Securities Edwin Sebayang memperkirakan, harga saham BNI hingga akhir tahun ini bisa menembus di atas Rp4.300. Sebab, BNI masih memiliki peluang memperbaiki kinerja dengan adanya tambahan modal dari rights issue kemarin.
Tambahan dana itu bisa digunakan perseroan untuk melakukan ekspansi maupun memberikan kredit kepada nasabah. “Sebelum rights issue, target harga BNI bisa tembus Rp4.300. Namun, angka ini akan meningkat hingga akhir tahun karena prospek BNI ke depan bagus,”paparnya.
Sebelumnya, Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo mengatakan bahwa rights issue tersebut akan meningkatkan modal inti perseroan menjadi 16–17 persen dari posisi per 30 September 2010 sebesar 10,2 persen.
Dana hasil rights issue tersebut akan digunakan untuk penambahan modal. Ini agar nantinya rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio) BNI diharapkan meningkat menjadi 20 persen dari posisi saat ini sebesar 12,5 persen.
sumber-okezone
0 komentar:
Posting Komentar