Jika ingin mencari dan menemukan persahabatan, hendaklah kita melakukan hal-hal demi kepentingan orang-orang yang hendak kita bersahabat yaitu hal-hal yang membutuhkan waktu, energi, kesepipamrihan dan pengorbanan.

Senin, 06 Desember 2010

'Rapunzel': Putri Berambut Panjang Keemasan dan Penggorengan Mautnya


oneblitz01- Jakarta - Jika ingin menghibur diri menonton bersama si kecil --putri atau keponakan mungil Anda-- dan tertawa bersama, 'Rapunzel' adalah pilihan yang sungguh tepat. Film segala umur ini menyajikan dongeng klasik Brother Grimm yang disukai anak-anak dengan sentuhan gaya hidup modern dan karakter yang kuat. Musik juga menjadi bagian dari kekuatan film yang berjudul asli 'Tangled' ini.

Rapunzel (disulihsuarakan oleh Mandy Moore) adalah putri raja yang diculik oleh seorang nenek, Mother Gothel (Donna Murphy) sejak bayi. Sang nenek tahu bahwa rambut Rapunzel yang panjang keemasan itu ajaib dan tidak boleh dipotong demi mendapatkan—salah satunya—khasiat untuk terus muda. Jadilah, sang putri seumur hidupnya berada di menara dan tak pernah tahu dunia luar, sampai akhirnya, pada usia 18, ia ingin keluar karena ingin menyaksikan ribuan lentera terbang tiap tahun—ritual yang dilakukan orang tuanya untuk mengenang putri mereka.

Sutradara Nathan Greno dan Byron Howard mengemasnya dengan gaya anak muda masa sekarang: kocak, musikal, dan karakter yang kuat dengan semangat narsisme. Favorit pertama saya adalah sosok Flynn Ryder (Zachary Levi), penjahat kelas teri yang tak sengaja masuk ke menara sang putri untuk menghindari kejaran pasukan istana. Di awal, dia menjadi narator yang tengil, "Ini adalah hari ketika aku akan mati," katanya seolah penonton diyakinkan bahwa ini adalah film tentang dia.

Tapi, penonton pun tertipu, karena dia "hanyalah" karakter pendukung yang ajaib dan sok seleb saja. Atau, lihatlah bagaimana Rapunzel yang memegang penggorengan sebagai senjata, bertanya pada Flynn, "Apakah takdir atau nasib yang membawamu ke mari?" Dijawab, "Kuda." Becandaan model begini juga dilakukan oleh sang ibu Gothel. Di depan cermin mereka berdiri, dan sang ibu berkomentar, "Lihatlah di cermin, aku melihat seorang wanita muda yang kuat, percaya diri, dan cantik." Dan, beberapa detik sebelum Rapunzel bereaksi, si nenek tadi menyambung, "Oh, lihat! Kamu juga ada di cermin itu!"

Karakter tengil lainnya adalah Pascal si Bunglon (teman setia tuan putri) dan Maximus si kuda gagah yang bisa melacak jejak bak anjing pemburu. Untuk lebih puasnya, silakan perhatikan saja ketiga karakter tadi. Tentu saja, sebuah dongeng sarat dengan pesan moral. Misalnya, bagaimana kita mengejar mimpi (silakan lihat, seorang preman berpantomim!) atau, jangan menilai seseorang dari tampilan luarnya. Dan, lagu-lagu yang mereka bawakan juga menghibur. Pendek kata: sebuah hiburan untuk seluruh keluarga.

Ah, ya, format 3D menambah asyik film ini, jika Anda tidak terganggu dengan kacamatanya.

sumber-detik.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
.