Jika ingin mencari dan menemukan persahabatan, hendaklah kita melakukan hal-hal demi kepentingan orang-orang yang hendak kita bersahabat yaitu hal-hal yang membutuhkan waktu, energi, kesepipamrihan dan pengorbanan.

Senin, 13 Desember 2010

Misteri Ular Phyton Besar Yang Muncul Dari Dalam Toilet

Pada Senin dini hari, tanggal 16 November 2007, Nadege Brunacci (38 tahun), seorang warga penghuni Tiffany Place Walkup, sebuah apartemen kelas menengah di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, memasuki toilet tanpa menyalakan lampu, keremangan lampu dari luar ruang yang masuk melalui jendela toilet sudah cukup untuk menerangi ruangan kecil tersebut.

Ia terkejut saat merasakan adanya makhluk yang mendesis di toiletnya setelah ia menyelesaikan panggilan alamnya. Secara samar-samar ia melihat ada makhluk di lubang toiletnya, jantungnya mulai berdebar dan ia segera menyalakan lampu penerangan toilet. Apa yang dilihatnya kemudian membuat jantungnya berpacu kencang . . . ia melihat seekor ular phyton berukuran besar muncul di lubang toiletnya.

Dengan hati-hati, dengan jantung masih berpacu kencang ia meraih tombol untuk membilas (flushing button), dan melakukan beberapa kali bilasan. Ular tersebut tersedot kedalam dan menghilang. Dengan sedikit panik ia menelepon FDNY (Fire Department City of New York), untuk meminta bantuan, karena khawatir ular tersebut akan muncul kembali.

Dengan bantuan FDNY dan pemilik apartemen, akhirnya ular phyton besar tersebut berhasil di evakuasi. Untuk mengevakuasinya juga tidak mudah, mereka memperkirakan posisi ular tersebut dengan mendengarkan suara-suara di pipa pembuangan, dan kemudian memecahkan beberapa pipa, sampai ular tersebut berhasil dikeluarkan.

Luar biasa . . . panjang ular tersebut mencapai 7 kaki atau 2,13 meter. Seekor phyton dewasa yang cukup besar. Masih menjadi misteri bagaimana seekor ular sebesar itu masuk kedalam saluran pembuangan yang penuh air, dan memiliki pipa yang licin. Sementara Nadege Brunacci tinggal di lantai tiga. Tentu dibutuhkan usaha yang sedemikian extra bagi ular tersebut untuk mencapai ketinggian tersebut, tanpa kehabisan nafas. Belum lagi bentuk pembuangan toilet yang seperti huruf “J” tentu mempersulit ular tersebut untuk keluar.

Nadege Brunacci kemudian memberikan ular phyton yang tertangkap tersebut kepada seorang temannya yang memang suka memelihara ular. Sebenarnya dewan kota melarang warga New York memelihara phyton. Tidak diketahui bagaimana kelanjutan pasti dari ular tersebut.

Yang jelas kejadian tersebut memberikan trauma yang cukup dalam bagi Nadege Brunacci. Membuatnya selalu melihat waspada kearah toilet saat berada di kamar mandi dan tidak berani menggunakan toilet pada malam hari. Apabila terpaksa ia melaksanakan hajatnya dengan menggunakan toilet kecil yang digunakan untuk anak perempuannya yang kecil. (kaskus)

0 komentar:

Posting Komentar

 
.