Jika ingin mencari dan menemukan persahabatan, hendaklah kita melakukan hal-hal demi kepentingan orang-orang yang hendak kita bersahabat yaitu hal-hal yang membutuhkan waktu, energi, kesepipamrihan dan pengorbanan.

Sabtu, 20 November 2010

'Harry Potter and the Deathly Hollows Part 1': Kegelapan Semakin Menguasai



oneblitz01- Jakarta - Harry Potter telah berjalan jauh meninggalkan fantasi kanak-kanaknya, seiring dengan perkembangan usia dirinya dan penggemarnya. Tigabelas tahun berlalu sejak terbitnya buku pertama karya JK Rowling itu, dan 9 tahun sejak versi layar lebarnya menjadi fenomena di seluruh dunia, tibalah kini saat untuk berpisah. Film terakhir Harry Potter ini dipecah dua, dan bagian pertamanya tampil sebagai sebuah drama fantasi yang lebih matang, dewasa dan "manusiawi" dibandingkan film-film sebelumnya, tanpa kehilangan daya sihirnya.

'Harry Potter and the Deathly Hollows Part 1' dibuka dengan pidato Menteri Sihir Rufus Scrimgeour (Bill Nighy) yang menegaskan bahwa situasi masih aman dan terkendali. Ini seperti sebuah bantahan untuk menenangkan rakyat yang sebenarnya tengah dikuasai oleh kekuatan-kekuatan jahat dari alam kegelapan. Alkisah, setelah kematian Profesor Dumbledore, kekuatan Lord Voldemort (Ralph Fiennes) semakin merajalela, menanamkan kuku-kuku jahatnya di Kementerian Sihir, dan melanjutkan usahanya untuk membunuh Harry Potter.

Melalui Kementerian Sihir yang telah dikuasainya, Voldemort juga mengambil-alih kendali Sekolah Sihir Hogwarts sehingga trio Harry Potter, Ron dan Hermione melarikan diri dari sana. Film ini mengisahkan petualangan trio penyihir yang telah beranjak dewasa itu setelah Hogwarts tak lagi menjadi tempat yang nyaman bagi mereka. Dengan pengawalan Hagrid dan Mad-Eye, mereka berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menghindari kejaran orang-orang Voldermort.

Di bawah ancaman pembunuhan itu, Harry dan kawan-kawannya harus menyelesaikan misi Dumbledore yang belum selesai, yakni menemukan Hocrux untuk melenyapkan kegelapan yang menguasai dunia. Dumbledore memberikan warisan terakhir berupa Deluminator kepada Ron, kitab 'The Tales of Beetle the Bard' untuk Hermione, dan Snitch untuk Harry Potter. Tidak hanya itu, Harry juga mendapat warisan Pedang Gryffindor. Namun, pedang ini tak diketahui keberadaannya. Harry harus mencarinya karena hanya dengan pedang itulah, Horcruxe bisa dipecahkan.

Dikerjakan oleh sutradara David Yates yang sebelumnya mengerjakan 'The Order of The Phoenix' dan 'Half Blood Prince', 'Deathly Hollows Part 1' menjadi film eksyen-petualangan yang seru, dan menyajikan ketegangan nyaris tanpa putus dari awal hingga akhir. Yang menarik, justru ketika 'Harry Potter' tiba pada seri yang paling gelap, unsur komedi dan dramanya muncul lebih intens. Dalam film ini, kita akan menyaksikan trio penyihir itu menghadiri resepsi pernikahan, hingga bagaimana mereka menjelajah kota London, masuk ke kafe memesan Capucino.

Daniel Radcliffe, Rupert Grint dan Emma Watson yang telah tumbuh menjadi aktor-aktris remaja melanjutkan aksinya, memainkan perannya masing-masing secara lebih emosional dan matang. Kita akan menyaksikan Harry Potter ciuman, Ron cemburu dan ngambek, Hermoione menampar Ron serta kekompakan mereka sebagai tiga sahabat yang tersesat di hutan, dan harus bahu-membahu mengatasi berbagai rintangan.

Sampai pada bagian pertama dari sekuel terakhir ini, 'Harry Potter' menemukan klimaksnya. Ini adalah film terbaik dari seluruh rangkaian, secara total menyajikan sebuah dunia yang gelap dan menakutkan. Film ini akan membuat kita tidak sabar untuk menunggu bagian keduanya, yang baru akan rilis setahun lagi.


sumber-detik.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
.