
oneblitz01- SURABAYA(Pos Kota)-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim memastikan, jika Gunung Bromo meletus seperti tahun 2004 lalu, warga sekitar tidak perlu mengungsi dan dievakuasi.
“Keputusannya masih menunggu gejala aktivitas vulkanik di Bromo. Kalau letusannya seperti tahun 2004 yang menelan 2 korban wisatawan, ya tidak perlu diungsikan,” tegas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jatim, Sahrul Arifin, Rabu (24/11).
Menurut dia, saat ini terdapat 4.849 warga yang tinggal di empat desa dengan radius 5 kilometer (KM) dari puncak kawah Gunung Bromo. Mereka terbagi di Desa Ngadisari sebanyak 1.556 jiwa, Desa Jetak 594 jiwa, Wonoroto 1290 jiwa, Wonokerto 730 jiwa, dan Ngadas 679 jiwa. Seluruh desa ini berada di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Warga di lima desa ini berpotensi terkena awan abu dan hujan kerikil.
Sejak Rabu (24/11) dini hari tadi, BPBD Jatim telah menerjunkan 5 anggota petugas siaga bencana ke Gunung Bromo. Tim ini untuk memetakan daerah mana yang berbahaya dan mencari daerah aman untuk lokasi pengungsian.
Selain menurunkan tim pengamat, BBD Jatim juga telah menerjunkan 500 relawan dari Taruna Siaga Bencana serta dari Jatim Rescue yang berasal dari Jember, Probolinggo, Malang, Batu, dan Lumajang.(nurqomar)
Meski status Gunung Bromo meningkat dari waspada menjadi awas sejak Selasa (23/11) pukul 16.30 kemarin sehingga membuat lokasi wisata lautan pasir ditutup untuk warga ataupun pengunjung, namun tak membuat takut ratusan wisatawan domestik dan asing masih bisa menikmati Gunung Bromo.
Rabu (24/11), puluhan wisatawan asal Kalimantan Timur, Jakarta, dan Bogor mengamati Gunung Bromo dari Penanjakan, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.Demikian pula puluhan wisatawan asal Belanda dan beberapa negara lain menikmati keindahan Gunung Bromo dan berfoto dengan latar gunung yang dianggap sakral.
Agus,35, warga Surabaya, mengunjungi Gunung Bromo bersama enam rekannya asal Jakarta. “Sambil survei proyek di Probolinggo, jalan ke sini,” ujarnya.
Mudhori,50, warga Kutai Kertanegara, menikmati wisata alam Gunung Bromo bersama lebih dari 60 rekan seasal. Sebelumnya mereka mengikuti kongres petugas tata usaha di Surabaya.
Wisatawan ini pun ramai berbelanja kaus bergambar Gunung Bromo. “Kami tidak takut, kan sudah ada pemandu. Lagipula tidak mendekat ke kawah,” tambah Mudhori.
Kendati demikian, masih ada saja yang menantang bahaya dan memasuki lautan pasir. Sebanyak 4 turis asal Belgia bahkan menaiki tangga ke bibir kawah. Polisi pun menghalau mereka bersama beberapa penjual bakso, penyewa jasa kuda, tukang bangunan, serta wisatawan asal Jakarta.
sumber-kaskus
0 komentar:
Posting Komentar