Meski telah memiliki pasangan, tak sedikit pria masih melakukan masturbasi untuk menyenangkan diri sendiri. Sebagai pasangannya di ranjang, hal ini tentu meninggalkan ketidakpuasaan dalam diri Anda.
"Ada dua faktor yang membuat semakin banyak pria melakukan masturbasi. Padahal saat seseorang begitu sering masturbasi, itu akan mengganggu kehidupan seksnya," tegas terapis seks Ian Kerner PhD, penulis buku “She Comes First”, seperti dilansir dari Cosmopolitan.
Lebih lanjut ia memaparkan, alasan pertama adalah faktor ekonomi. Resesi yang semakin buruk menjadikan banyak pria tak lagi memiliki pekerjaan, sehingga mereka sering berada di rumah.
“Rasa bosan menghantui, jadi mereka mulai lebih sering masturbasi," kata Kerner.
Alasan kedua, pornografi (dalam berbagai bentuk) kini cenderung sangat mudah diakses pria. Mereka melihat sesuatu (produk pornografi) yang baru setiap hari, sehingga tumbuh suatu keharusan untuk bisa melakukannya. Sebenarnya, ada konsekuensi serius yang harus ditanggungnya.
“Jika melakukannya terlalu sering, dia mungkin tidak akan lagi berkeinginan mencapai klimaks dengan Anda. Pria menganggap, tangannya bisa memberikan gesekan lebih hebat daripada vagina. Dan jika dia telah menjadi masturbasi kompulsif, di mana ia begitu terbiasa dengan gesekan, maka gesekan sekuat apapun tidak akan efektif untuknya," tukas Kerner.
Cara menyadarkannya
Jika Anda menyadari bahwa pasangan memerlukan waktu lama untuk mencapai klimaks saat berhubungan seks atau bahkan dia tidak bisa menyelesaikan pergumulan sama sekali, maka satu-satunya cara untuk mengetahui apakah masturbasinya sudah berlebihan adalah dengan bertanya.
"Katakan padanya dia tampaknya tidak puas saat berhubungan seks, dan Anda ingin memastikan bahwa dia menikmati dirinya sendiri," kata Kerner.
Kemudian katakan bahwa Anda mengetahui sebuah artikel yang menyatakan bahwa terlalu banyak masturbasi bisa membuat pria sulit orgasme. Dengan menyebutkan pengetahuan Anda berasal dari sebuah artikel terpercaya, itu menyiratkan bahwa dia bukan satu-satunya pria yang sering masturbasi. Cara ini membuatnya lebih bersedia untuk membicarakan kebiasaan buruknya.
Cara menyadarinya tidak selesai sampai di situ. Berikan ia motivasi untuk berubah dengan menjelaskan bahwa seks terasa lebih nikmat bagi Anda ketika dia mampu menyelesaikan setiap adegan seks hingga puncak. Katakan pula bahwa Anda selalu menyambut terbuka jika ia ingin lebih sering bercinta.
Motivasi ini akan “menyentil” egonya. Sebab pria akan merasa tersanjung jika mampu memuaskan keinginan seks pasangannya.
"Jika menolak, dia mungkin perlu mencari bantuan dari seorang terapis seks," tukas terapis seks Annette Demby, yang mengkhususkan terapinya pada perilaku seksual kompulsif.
Seiring waktu, ia akan terbiasa untuk mencapai klimaks selama berhubungan seks. Masturbasi mungkin masih akan dilakoninya, setidaknya bukan dalam hitungan berkali-kali lipat dalam sehari. [okezone]
"Ada dua faktor yang membuat semakin banyak pria melakukan masturbasi. Padahal saat seseorang begitu sering masturbasi, itu akan mengganggu kehidupan seksnya," tegas terapis seks Ian Kerner PhD, penulis buku “She Comes First”, seperti dilansir dari Cosmopolitan.
Lebih lanjut ia memaparkan, alasan pertama adalah faktor ekonomi. Resesi yang semakin buruk menjadikan banyak pria tak lagi memiliki pekerjaan, sehingga mereka sering berada di rumah.
“Rasa bosan menghantui, jadi mereka mulai lebih sering masturbasi," kata Kerner.
Alasan kedua, pornografi (dalam berbagai bentuk) kini cenderung sangat mudah diakses pria. Mereka melihat sesuatu (produk pornografi) yang baru setiap hari, sehingga tumbuh suatu keharusan untuk bisa melakukannya. Sebenarnya, ada konsekuensi serius yang harus ditanggungnya.
“Jika melakukannya terlalu sering, dia mungkin tidak akan lagi berkeinginan mencapai klimaks dengan Anda. Pria menganggap, tangannya bisa memberikan gesekan lebih hebat daripada vagina. Dan jika dia telah menjadi masturbasi kompulsif, di mana ia begitu terbiasa dengan gesekan, maka gesekan sekuat apapun tidak akan efektif untuknya," tukas Kerner.
Cara menyadarkannya
Jika Anda menyadari bahwa pasangan memerlukan waktu lama untuk mencapai klimaks saat berhubungan seks atau bahkan dia tidak bisa menyelesaikan pergumulan sama sekali, maka satu-satunya cara untuk mengetahui apakah masturbasinya sudah berlebihan adalah dengan bertanya.
"Katakan padanya dia tampaknya tidak puas saat berhubungan seks, dan Anda ingin memastikan bahwa dia menikmati dirinya sendiri," kata Kerner.
Kemudian katakan bahwa Anda mengetahui sebuah artikel yang menyatakan bahwa terlalu banyak masturbasi bisa membuat pria sulit orgasme. Dengan menyebutkan pengetahuan Anda berasal dari sebuah artikel terpercaya, itu menyiratkan bahwa dia bukan satu-satunya pria yang sering masturbasi. Cara ini membuatnya lebih bersedia untuk membicarakan kebiasaan buruknya.
Cara menyadarinya tidak selesai sampai di situ. Berikan ia motivasi untuk berubah dengan menjelaskan bahwa seks terasa lebih nikmat bagi Anda ketika dia mampu menyelesaikan setiap adegan seks hingga puncak. Katakan pula bahwa Anda selalu menyambut terbuka jika ia ingin lebih sering bercinta.
Motivasi ini akan “menyentil” egonya. Sebab pria akan merasa tersanjung jika mampu memuaskan keinginan seks pasangannya.
"Jika menolak, dia mungkin perlu mencari bantuan dari seorang terapis seks," tukas terapis seks Annette Demby, yang mengkhususkan terapinya pada perilaku seksual kompulsif.
Seiring waktu, ia akan terbiasa untuk mencapai klimaks selama berhubungan seks. Masturbasi mungkin masih akan dilakoninya, setidaknya bukan dalam hitungan berkali-kali lipat dalam sehari. [okezone]
0 komentar:
Posting Komentar